Saturday, December 28, 2013

Seorang Anak dan Pallacanestro

Ini cerita tentang seorang anak yang tinggal di sebuah negeri. Saat kecil, ia dikenalkan pada sebuah permainan di negerinya, permainan yang begitu memikat hatinya. Sejak itu, ia hobi sekali bermain pallacanestro, sebuah permainan yang ada di negerinya. Belasan tahun, dia tak pernah lepas dari permainan ini. Singkatnya, anak ini begitu jatuh cinta pada pallacanestro, anak ini tidak dapat hidup tanpa pallacanestro.

Lalu saat beranjak dewasa, sesuatu terjadi padanya. Sesuatu yang tak tampak di mata orang awam, namun menghancurkan hidupnya. Ia tak lagi bisa bermain pallacanestro layaknya orang normal.
Kemampuannya kini dibatasi. Ia tak lagi seterampil dulu.

Hidupnya seperti direnggut. Hal yang sangat ia cintai, kini tak bisa lagi ia nikmati.
Air mata sudah banyak ia habiskan untuk menangisi hal ini, meski kawannya tak pernah menyadari. Ya, ia tidak mau terlihat lemah di depan teman-temannya.

Begitulah.

Kini, ia sudah mulai bisa menerima keadaan. Perlahan, ia tak lagi marah kepada keadaan. Meski tak lagi sering bermain pallacanestro, namun ia tetap mencintainya.


Sama seperti dulu. Tak ada yang berubah.