Beberapa kata yang sudah lama saya susun secara iseng ini secara iseng pula saya kirimkan ke salah satu lomba puisi bermodal 15.000 rupiah tiap puisinya.
Sudah bisa ditebak namanya penulis iseng mana bisa menyaingi penulis-penulis jebolan ilmu budaya sana hehehe. Jadi ini puisi saya bocorkan ke sini saja ya, berhubung ada yang rikues untuk update blog juga.
Yang satu saya tulis di awal semester 3, ketika saya ingin sekali berubah, tak puas dengan pribadi yang begini-begini saja.
Yang satu lagi saya tulis karena ingin merepresentasikan kata-kata orang tentang jatuh cinta. Betapa bertemu idola bisa membuat lupa logika.
Ini apa?
Menanam baru?
Atau mencabut lama?
Aku apa?
Padang rumput?
Atau pohon kelapa?
Jumpa
Berbicara lewat kaki
Telinga kiri mengecap gula
Menghitung rumus, hati
Otakku bergelora
Lidahku dengar musik rock
Tangan melihat negara bobrok
Kamu mencari logika?
Sudah lama kutinggal ia