Tuesday, August 1, 2017

Melepas Waktu #2

Tulisan ini bagian dari Melepas Waktu, sebuah rangkaian tulisan tentang aku dan Papua.
Tentang Melepas Waktu bisa dilihat di sini.
Tulisan Melepas Waktu #1 bisa dilihat di sini
Semua foto diambil oleh Upan.

***

Suatu sore yang cerah, kami berkendara dengan pick up kesayangan kami menuju Kampung Warsa, desa di sebelah barat Kampung Warbor.
Setelah berdiskusi sana-sini dengan beberapa pihak, dari Pantai Warsa kami menyeberang ke sebuah pulau kecil di Urbowi.


Bukan, ini bukan pulau. Sebenarnya ini adalah sebuah gundukan pasir yang menyembul di tengah teluk yang dikelilingi oleh hutan bakau. Gundukan pasir ini biasa disebut Pulau Timbul Tenggelam karena hanya akan muncul ketika air laut surut.
Diameternya mungkin hanya sekitar 15 meter, tergantung pasang surut air laut saat itu. Kemudian di sekelilingnya adalah laut dangkal dengan air  jernih yang di dasarnya terdapat banyak sekali bintang laut.


Kami puas berenang dan bermain air di tengah laut, dengan langit cerah, tanpa suara.
Namun hal yang sangat magis adalah saat langit mulai meredup.

Sore itu, terduduk merendam tubuhku di air laut, ketika matahari mulai terbenam dan langit berwarna jingga keunguan, aku hanya bisa terdiam dan menyebut nama Tuhan berulang kali.
Kami semua tak bisa berkata. Selama beberapa menit kami hanya bisa terpaku menyaksikan indahnya matahari terbenam sore itu, sambil bergelut dengan pikiran masing-masing.

Entah milik mereka, tapi pikiranku hanya ada rasa syukur yang tak terkira.