Seharusnya tidak berakhir begini..
Tapi tunggu.
Memangnya siapa yang menentukan keharusan?
Mungkin harus-ku, harus-mu, harus-nya, dan harus orang lain berbeda.
Mungkin harus memang tak bisa diseragamkan
Mungkin harus yang menjaga adanya perbedaan, untuk berkaca, lalu menyobek beberapa lembar atau menuliskan beberapa paragraf baru
Mungkin kali ini giliran saya berkaca. Atau Anda?
Tapi tunggu.
Mungkin ini bukan akhir.
Masih banyak senyum yang harus kucipta
Masih banyak cita yang harus kucapai
Masih banyak manfaat yang harus kubuat
Sungguh bodoh terjerumus dalam kata "akhir"
Seharusnya semua berhak menentukan awal..
No comments:
Post a Comment