Sebuah lagu yang saya ketahui ceritanya dari Banda Neira.
Lagu apik sarat makna yang dinyanyikan ulang oleh mereka.
Hanya itu yang bisa saya rasakan, sampai akhirnya kemarin Sabtu.
Saya menyaksikan langsung lagu itu dilantunkan.
Sebuah lagu yang setelah saya saksikan dengan mata, hati, dan telinga, sangat magis.
Saya pejamkan mata. Dan. Bergetar.
Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa pasca terjadinya tragedi 1965, negeri ini begitu mencekam karena tindakan tidak manusiawi. Banyak sekali tahanan politik yang menjadi korban ketidakadilan, baik secara fisik maupun psikis.
Tini dan Yanti adalah salah satu lagu dibalik ruji penjara tahanan politik Pekambingan, Denpasar.
Lirik yang ditemukan di dinding penjara ini, ditulis oleh seorang ayah yang dijebloskan ke penjara ketika istrinya sedang hamil. Tini adalah nama istrinya, dan anak yang masih di dalam kandungan, ia bayangkan sebagai Yanti. Lirik yang merupakan pesan untuk anaknya, bahwa ayahnya tidak jahat. Bahwa ayahnya berjuang melawan ketidakadilan. Dan ia percaya, bahwa di masa yang akan datang, sejarah akan membebaskannya. Pesan seorang ayah pada anaknya, yang akhirnya tak sempat bertemu karena terlanjur dieksekusi.
Ada baiknya, anda menyimak artikel disini.
Tini dan Yanti, kepergianku buat kehadiran di hari esok yang gemilang.
Jangan kecewa, meski derita menantang, itu adalah mulia.
Tiada bingkisan, hanya kecintaan akan kebebasan mendatang.
La historia me absolvera,
La historia me absolvera.