Orang dewasa itu kasihan ya.
Aku ingin menjadi bocah selamanya.
Mas Bumi,
Ternyata belajar yang paling susah itu bukan di ruang kelas.
Bukan juga di Indomaret Jalan Monjali menjelang UAS.
Belajar paling paripurna adalah ketika aku tau,
Hal yang terlihat sederhana ternyata rumit,
Hal yang terlihat mudah ternyata susah,
Hal yang sudah pasti terjadi ternyata belum terdefinisi,
Mas Bumi,
Si dua puluh tiga tahun mengajariku bahwa ternyata menjadi dewasa itu sulit.
Oh,
Dan cinta itu rumit.
Friday, August 10, 2018
Wednesday, August 8, 2018
Dua Detik Padamu
Katanya aku sang kuat.
Nyatanya aku si lemah.
Katanya aku sang supel.
Nyatanya aku si penyendiri.
Katanya aku sang pemberani.
Nyatanya aku si penakut.
Katanya aku sang percaya diri.
Nyatanya aku si minder.
Jangan percaya katanya, ya?
Percaya saja pada nyataku, yang tak banyak orang tau.
Dua detik lagi,
Atau barangkali dua purnama berjanji,
Akan ku ceritakan padamu,
Dan pada pemburu waktu.
Nyatanya aku si lemah.
Katanya aku sang supel.
Nyatanya aku si penyendiri.
Katanya aku sang pemberani.
Nyatanya aku si penakut.
Katanya aku sang percaya diri.
Nyatanya aku si minder.
Jangan percaya katanya, ya?
Percaya saja pada nyataku, yang tak banyak orang tau.
Dua detik lagi,
Atau barangkali dua purnama berjanji,
Akan ku ceritakan padamu,
Dan pada pemburu waktu.
Saturday, August 4, 2018
Aku dan Puisi Pak Sapardi
Aku tau Marsinah, tapi tak pernah mengenalnya.
Aku tau Pak Sapardi, tapi tak pernah benar-benar memahaminya.
Sampai akhirnya kedua orang itu datang bersamaan melalui puisi.
Aku seorang penulis untuk diriku sendiri; aku membaca dan menulis puisi.
Tapi aku tak pernah menyadari kekuatan dari serangkaian kata bisa begitu besar, sampai akhirnya ku dengar Pak Sapardi dan Dongeng Marsinah-nya.
Pak Sapardi dan Marsinah bersama-sama mengantarku ke sebuah tangis yang dalam, tangis yang berasal dari berbagai macam rasa; sesal, miris, kecewa, marah, dan menyerah.
Mereka mengantarku kepada kisah pilu Marsinah. Lebih lagi, kepada perkataan dan perbuatan yang telah lahir dari diri. Lebih lagi, kepada keberadaan saat ini di tengah lautan pilihan hidup yang sangat luas. Lebih lagi, kepada tujuanku yang tentu akan selalu abu namun tetap harus diburu.
Dalam dan luas.
Mungkin ini kekuatan yang dihasilkan dari tiga tahun menyusun kata.
Terima kasih.
Sehat selalu, Pak Sapardi.
Subscribe to:
Posts (Atom)