Aku tau Marsinah, tapi tak pernah mengenalnya.
Aku tau Pak Sapardi, tapi tak pernah benar-benar memahaminya.
Sampai akhirnya kedua orang itu datang bersamaan melalui puisi.
Aku seorang penulis untuk diriku sendiri; aku membaca dan menulis puisi.
Tapi aku tak pernah menyadari kekuatan dari serangkaian kata bisa begitu besar, sampai akhirnya ku dengar Pak Sapardi dan Dongeng Marsinah-nya.
Pak Sapardi dan Marsinah bersama-sama mengantarku ke sebuah tangis yang dalam, tangis yang berasal dari berbagai macam rasa; sesal, miris, kecewa, marah, dan menyerah.
Mereka mengantarku kepada kisah pilu Marsinah. Lebih lagi, kepada perkataan dan perbuatan yang telah lahir dari diri. Lebih lagi, kepada keberadaan saat ini di tengah lautan pilihan hidup yang sangat luas. Lebih lagi, kepada tujuanku yang tentu akan selalu abu namun tetap harus diburu.
Dalam dan luas.
Mungkin ini kekuatan yang dihasilkan dari tiga tahun menyusun kata.
Terima kasih.
Sehat selalu, Pak Sapardi.
No comments:
Post a Comment