berdiri di antara batas harapan dan kenyataan. harapan ingin semua hidup dengan saling menggenggam. kenyataan hanya ada tanah lapang dengan mesin-mesin menerkam.
dia berjalan, ke asal.
menyeruak di antara kerumunan penunduk
maya dan nyata tinggal sebatas jendela
tapi di tangannya ada hidup yang menunggu
"bawa apa kak?" tanya anak kecil yang masih menengadah
"ini hidup."
"bukannya itu bunga kak? kok dibawa-bawa?"
"iya ini bunga. satu."
Tulisan yang sudah sejak lama ada di desktop laptop bersama note-note penting organisasi.
Entah apa maksudnya, tapi banyak orang menilai tulisan ini dalam.
Sayang, bukan aku penulisnya.
No comments:
Post a Comment