Sabtu sore berkunjung ke rumah Om.
Jauh dan tinggi. Dingin.
Rumahnya kecil sederhana sekali. Tapi cantik luar biasa.
“Sudah berapa tahun ya nggak ketemu?”
Lebih dari separuh umurku, mungkin?
Nyatanya setelah 7 bulan berada di Bandung, baru sekarang ku beranikan diri kesini.
“Beranikan diri” karena rasa-rasanya aku sudah tak kenal.
Ingatan terakhirku Om masih bocah, temanku bermain berlari-lari di rumah simbah.
Sekarang ia tinggal dengan seorang istri dan dua orang bocah.
“Kamu dulu sering banget lho main ke rumah, sebulan sekali kayaknya.”
Aku mengamati dua bocah 8 tahun dan 6 tahun yang sibuk.
Sibuk bertingkah mencuri perhatianku.
Nyatanya setelah 7 bulan berada di Bandung, baru sekarang ku beranikan diri kesini.
“Beranikan diri” karena rasa-rasanya aku sudah tak kenal.
Ingatan terakhirku Om masih bocah, temanku bermain berlari-lari di rumah simbah.
Sekarang ia tinggal dengan seorang istri dan dua orang bocah.
“Kamu dulu sering banget lho main ke rumah, sebulan sekali kayaknya.”
Aku mengamati dua bocah 8 tahun dan 6 tahun yang sibuk.
Sibuk bertingkah mencuri perhatianku.
“Dulu pas sering main bareng itu kamu sekecil ini, ya?”
Aku memandang Hayu.
Benar-benar sudah lama.
Aku memandang Hayu.
Benar-benar sudah lama.
Makan malam paling hangat selama di perantauan.
Selain di rumah Mbah Ayah dan Mbah Atty tentu saja.
Hayu masih berusaha menghabiskan makanan di piringnya.
Sementara aku dan Bumi sibuk dengan Siput, kucing yang lambat.
Selain di rumah Mbah Ayah dan Mbah Atty tentu saja.
Hayu masih berusaha menghabiskan makanan di piringnya.
Sementara aku dan Bumi sibuk dengan Siput, kucing yang lambat.
Kamar Hayu diberikan untukku satu malam.
Cantik. Cantik sekali.
Rasanya ingin ku tinggali rumah ini beserta kehangatan di dalamnya.
Bumi bercerita apa saja dan banyak sekali.
“Dia suka cerita kalau sama tamu.”
Cerita, dan mengeluarkan semua buku dan mainan yang ia punya.
Berkeliling rumah, bulu tangkis, menggoda kucing, dan tertawa.
Pulang dengan hati bahagia.
Nanti,
Di masa depanku nanti,
Aku hanya ingin satu, yang seperti ini.
Aku ingin punya rumah sederhana nan cantik.
Ah, bukan.
Aku ingin jadi seperti Om dan Tante.
Ah, bukan juga.
Perasaan yang hangat dan menyenangkan bersama orang-orang kesayangan.
Cantik. Cantik sekali.
Rasanya ingin ku tinggali rumah ini beserta kehangatan di dalamnya.
Bumi bercerita apa saja dan banyak sekali.
“Dia suka cerita kalau sama tamu.”
Cerita, dan mengeluarkan semua buku dan mainan yang ia punya.
Berkeliling rumah, bulu tangkis, menggoda kucing, dan tertawa.
Pulang dengan hati bahagia.
Nanti,
Di masa depanku nanti,
Aku hanya ingin satu, yang seperti ini.
Aku ingin punya rumah sederhana nan cantik.
Ah, bukan.
Aku ingin jadi seperti Om dan Tante.
Ah, bukan juga.
Perasaan yang hangat dan menyenangkan bersama orang-orang kesayangan.
No comments:
Post a Comment