Dan sudah. Begitu saja. Ku bayangkan rasanya akan seperti kembang api yang meletus di atas kepala, atau seribu merpati yang dilepas terbang dari belakang punggung.
Namun ternyata perasaan itu sesederhana sebuah kelegaan yang wajar.
Momen yang membuat Senin sore tadi begitu membahagiakan hingga menyesakkan dadaku bukan lah momen saat aku dinyatakan lulus, melainkan ketika wajah-wajah orang yang aku sayangi hadir di situ, semata-mata untuk menyatakan bahwa ini adalah sesuatu yang berharga dalam hidupku.
Bahagia sekali. Perasaan mana lagi yang bisa mengalahkan perasaan ketika kamu merasa sangat disayangi dan dihargai tanpa tau alasannya.
Aku tidak tau lagi harus mengucap terima kasih dengan cara apa. Rasa-rasanya aku tak pernah mengungkapkan perasaan sentimentil pada teman-temanku. Tapi sore tadi ingin rasanya aku memeluk mereka satu per satu dan mengatakan bahwa mereka sangat berarti untukku. Bahwa mereka adalah alasan kebahagiaanku. Tentu saja tak ku lakukan. Bisa habis aku diolok oleh mereka, teman-teman dengan kelakuan mirip binatang yang tak mungkin menggubris hal sentimental.
Terima kasih. Kalian lah yang tak pernah lupa ku sebut dalam doaku setiap kali aku memohon pertolongan untuk menghadapi ujian kelulusan ini. Dan nyatanya, kalian lah yang hadir saat aku berhasil melewatinya.
// 2 Oktober 2017
No comments:
Post a Comment