Sunday, June 15, 2014

Sabar ya, Imajinasi

Hold your breath
Make a wish
Count to three

Come with me
And you'll be
In a world of
Pure imagination
Take a look
And you'll see
Into your imagination

We'll begin
With a spin
Traveling in
The world of my creation
What we'll see
Will defy
Explanation

If you want to view paradise
Simply look around and view it
Anything you want to, do it
Wanna change the world?
There's nothing
To it

There is no
Life I know
To compare with
Pure imagination
Living there
You'll be free
If you truly wish to be


- "Pure Imagination" from Willy Wonka & the Chocolate Factory


Baru sadar juga gara-gara obrolan dengan seorang teman.
Di duniaku yang baru, kadang memakai imajinasi sembarangan aku dibilang aneh. Sebenarnya aku tak pernah tersinggung, hanya saja jadi terbiasa menyimpan imajinasi karena "tuntutan" lingkungan.

Dulu di Jubah Macan, imajinasi terliar pun dianggap normal. Aku bisa melakukan apa saja, hal-hal yang mungkin tak hanya membuat orang berkata "aneh" namun juga "gila". Menyanyikan nada seaneh apa pun, meneriakkan lirik seabsurd apa pun, bertingkah laku, berkata-kata, atau bahkan hening terdiam tanpa alasan, imajinasi jenis apa pun memang disana tempatnya.

Diawal kuliah pun sempat curhat bersama dua sahabat sesama Jubah Macan. Kesimpulannya, kami menyebut diri kami di perkuliahan ini sebagai fakir seni. Ah sedihnya.
Namun kedua teman saya ini, yang satunya sekarang punya project diluar perkuliahan dimana bisa ia tumpahkan hasratnya. Yang satunya lagi tergabung dalam kelompok paduan suara. Yah meskipun tak se-melegakan Jubah Macan, mereka sudah menemukan tempat cicilan. Aku? Waktuku habis tersita. Di waktu senggang aku masih menggambar, aku masih membuat lagu, tapi hanya begini-begini saja.

Sabar ya, imajinasi.

No comments:

Post a Comment