"Sa pulang sudah. Besok sa tara datang-datang lagi."
"Baru kaka main dengan siapa nanti?"
"Kaka pu adik banyak to. Anak-anak lain itu?"
"He Bima, kaka pu ade ini cuma ko saja."
*diam*
[Bima Protektif]
*main potong pakai parang*
"Siapa yang suruh kaka main begini???" *merebut parang*
*ambil parang yang lain*
"Kaka. Kalo sampe kenapa-kenapa.. Sebentar kaka mama tanya siapa yang kasih pegang parang, baru kaka bilang 'sa pu ade di kampung ini yang kasih' sa dapat mara..." *merebut parang*
"Siapa yang suruh kaka main begini???" *merebut parang*
*ambil parang yang lain*
"Kaka. Kalo sampe kenapa-kenapa.. Sebentar kaka mama tanya siapa yang kasih pegang parang, baru kaka bilang 'sa pu ade di kampung ini yang kasih' sa dapat mara..." *merebut parang*
[Bima Ngomong Agama]
*menunggu aku keluar rumah*
"Sudah. Ayo jalan."
"Bah, kaka sembahyang cepat betul."
"Io, cepat tapi sering to."
"Kaka sembahyang berapa kali?"
"Satu hari lima kali."
"Kalau sa sembahyang itu dua kali."
"Ko sembahyang sebelum tidur juga?" (dia hidup sendiri di rumah selama 2 bulan)
"Kalau su sembahyang itu hati rasa tenang. Tiap hari sa sembahyang sebelum tidur, hati rasa tenang sekali, su tida takut lagi suara orang ka binatang ka sa langsung tidur."
[Bima Marah]
*diam*
*tidak menatapku*
*tidak merespon keberadaanku*
[Bima The Wish Granter]
"Kaka pengen tau makan pinang."
"Kaka beli to."
"Ah, tida mau."
-dua hari kemudian-
"Kaka lia bilang mau coba pinang to." *bawa pinang, sirih, dan kapur*
[Bima Tukang Bolos]
"Kalo bolos sekolah sa tida main ke sini. Nanti kaka tanya-tanya saya."
"Bah, kaka su tida mau lagi kasi-kasi nasehat buat ko. Kemarin-kemarin su banyak. Ko ni su SMP, su besar, ko su tau mana yang baik to."
-beberapa hari kemudian-
"Kaka, besok kaka pergi sudah (pergi dalam rangka program). Sa mau sekolah."
[Bima Serius]
"Kaka, ini untuk kaka. Kaka simpan baik-baik. Kalau orang Papua kasih taring untuk kaka, kaka simpan baik-baik." *kasih kalung buatannya sendiri*
[Bima Heboh]
*baru pulang malam hari dari penjelajahan ke pulau rani*
Horee!! Kaka lia pulang!! Kaka lia pulang!!! *lari ke arahku dan berjoget-joget memegang tanganku*
[Bima Cuek]
"Kaka pulang sudah, sa tara menangis. Kaka pulang, sebentar sa pergi sekolah baru sa pergi main bola." *menggendong carrierku dari rumah sampai ke pondok*
Sejurus kemudian, bocah ini ga bisa berhenti menangis di pelukanku, bahkan sampai kami pergi.