Saturday, December 17, 2016

Malam Percakapan

Malam ini, di tengah waktu senggang selepas minggu-minggu ujian, aku secara spontan membuka grup line SMA, scroll nama-nama yang ada di situ, dan chat satu-satu beberapa teman lamaku yang sudah lama tak ku jumpai.

Tidak ada motivasi khusus sih. Hanya saja aku merasa selain menciptakan teman baru, menciptakan percakapan dengan teman-teman lama ternyata cukup hangat dan menyenangkan.

Kemarin aku baru saja bertemu dengan seorang teman lama di SMA. Selama ini kami memang sesekali bertemu, tapi bukan sebuah pertemuan berkualitas yang direncanakan. Chat pun hampir tak pernah. Dan akhirnya, setelah entah berapa lama tidak pergi sama-sama, tanpa terasa aku menghabiskan 4 jam bercakap-cakap dengannya. Dari hal remeh sampai hal krusial. Perasaan ketika kamu tau kamu berteman dengannya sejak bertahun yang lalu, jarang bertemu, tapi sampai hari ini masih bisa menciptakan percakapan yang mengalir, adalah salah satu perasaan paling menyenangkan. It means that he was, and still is your best friend.

Kemudian aku berpikir, ada berapa banyak teman baikku di SMA yang sudah jarang aku temui simply because we have our own world since college strikes. Oh, I won't lose them. Lalu, tercetuslah ide kenapa tidak kujadikan saja malam ini sebagai malam penciptaan percakapan. Untuk sekedar mencairkan suasana, bertegur sapa, dan bertukar kabar. Aku chat beberapa teman baikku di SMA, teman yang dulunya begitu akrab, namun sekarang jarang bertemu.

Dua belas orang aku chat dengan awalan yang sederhana: "Piye kabarmu?" "Kowe wes skripsi durung?" "Lagi sibuk nggak?" "Piye uripmu?" dan kalimat-kalimat lebih bodoh lainnya. Dari kalimat-kalimat bodoh tersebut, berubah menjadi cerita unik masing-masing. Meski tak semuanya berakhir menjadi percakapan panjang, paling tidak aku tau si A ternyata kru sebuah band, si B sekarang lebih suka menyibukkan diri di gereja, si C mau menjajal tanah sumatera akhir tahun ini, si D skripsi tentang kopi, si E meninggalkan chatku demi dota, dan lain sebagainya hahahaha.

Meski sebagian besar masih tetap pada sifat aslinya, pada beberapa orang, aku merasakan keanehan juga sih. Kamu pernah mengenal mereka dengan sangat baik, tapi waktu, bisa begitu saja menciptakan kecanggungan. Harapannya sih, percakapan yang kuusahakan ini bisa menghapus kecanggungan-kecanggungan itu, dan merebut teman-teman baikku kembali hehehe.

Social experiment ini hasilnya memuaskan batin dan menyenangkan hati! I should do this more often.
Karena sahabat itu tak mudah dicari, apalagi di dunia kerja nanti.
Dan semakin dewasa, kita akan semakin bisa memahami bahwa sahabat, sepertinya halnya keluarga, adalah harta tak ternilai.

No comments:

Post a Comment