Jadi, pikiranku ini suka melanglangbuana terlalu jauh, penuh pertanyaan, lalu tersesat saking inginnya ku temukan jawaban entah apa.
Apalagi kalau sudah sampai di planet bernama sanding dan banding.
Nggak cuma tersesat, pake jatuh dan terperosok, udah gitu masih aja terus nyari.
Untungnya, kalo sudah duduk sama Levi dan sejumput keberuntungan, jadi bisa pulang lagi lho.
Padahal kitanya cuma ngobrol biasa.
Padahal kitanya cuma ngobrol biasa.
Pemikiran Levi yang sederhana ini memang dosis yang tepat buat memulangkan milikku ke bumi.
Kayak, yaudah gapapa nggak ketemu li, ngapain nyari-nyari yang kita nggak tau.
Sungguh sebuah bukti bahwa kusutnya kepalaku adalah sebenar-benarnya lawan kata miliknya.
Kalau sudah berhasil dijemput pulang, nggak pernah tuh ku tanya habis main kemana.
Sudah lupakan saja, karena hidup bisa lho sesederhana ini.
Berhubung punyaku memang hobinya melanglangbuana,
Kalau mau keluyuran lagi kuberi tiket ke planet bahagia dan ku beri tahu jangan lupa untuk selalu pulang.
Jika karena satu dua hal akhirnya dia tersesat lagi, mari bersabar sampai aku dan Levi bertatap muka kembali hehe
Kalau kata Kurniawan Gunadi, beberapa hal memang hadir bukan untuk dipertanyakan, tapi cukup diyakini.
Seandainya kalimat itu ada umatnya, seribu persen ku jamin Levi imamnya.
Meski butuh waktu dan jutaan hal lain untuk bisa menyelami dan memahami isi kepalamu,
Terima kasih.
Welly gak akuu
ReplyDeleteSiapa dulu pacarnya
Delete